Tsurugi Kenshin 165mm Santoku knife White Paper No 2 Hammer Mitoku Bunting Knife
Deskripsi Produk
Pola pukulan yang tradisional, merupakan hasil dekorasi yang diciptakan dengan hati-hati memukul baja menggunakan palu. Ini tidak hanya meningkatkan desain tetapi juga mengeras dan meningkatkan efisiensi termal baja tersebut.
Pisau Santoku adalah pisau serba guna yang paling umum digunakan di rumah tangga Jepang. Pisau ini cukup serbaguna untuk mengolah daging, ikan, sayuran, dan berbagai bahan lainnya.
Pisau ini memiliki gaya berbilah ganda, yang berasal dari Barat, membuatnya cocok untuk berbagai budaya kuliner, baik Jepang maupun Barat. Desain bilah ganda sangat ideal untuk penggunaan oleh koki tangan kanan maupun kiri.
Bahkan koki pemula akan merasa mudah menggunakan dan mengontrol pisau ini. Pisau Santoku memiliki ujung bilah yang bulat, memudahkan untuk memotong berbagai jenis makanan.
Gagangnya terbuat dari kayu magnolia, yang tahan air, ringan, dan nyaman dipegang. Gagang ini juga memberikan cengkeraman yang tidak licin, bahkan ketika digenggam dengan tangan basah.
Bilah dibuat dari baja nomor 2, menawarkan keseimbangan yang ideal antara kelenturan dan kekerasan.
Pisau ini menampilkan akhiran uchi hitam khas Jepang, memberikan warna yang lebih gelap dan tekstur unik.
Spesifikasi Produk
Material Bilah: Baja Shiragami No. 2
Material Gagang: Kayu magnolia
Desain: Pola pukulan dengan akhiran uchi hitam
Gaya Bilah: Bersedepa
Kegunaan: Cocok untuk koki tangan kanan dan kiri
Apa itu Baja Shiragami No. 2?
Baja Shiragami No. 2 memiliki sedikit sekali kotoran di antara material bilah dan memiliki semua kondisi yang menguntungkan untuk pembuatan pisau berkualitas tinggi. Baja ini sulit untuk dikekeras, dan hanya sedikit pandai besi yang bisa menanganinya. Baja ini menghasilkan pisau dengan ketajaman yang luar biasa dan mudah diasah. Keseimbangan kandungan karbon menyediakan keseimbangan yang sempurna antara kelenturan dan kekerasan, menjadikan ini pilihan yang disukai oleh banyak koki.
Proses Tempa dan Akhiran Kuro-uchi
Proses tempa membuat struktur baja lebih padat, menghasilkan bilah yang sangat tajam. Akhiran Kuro-uchi adalah bukti dari proses tempa ini. Pisau Kuro-uchi sangat kuat dan tahan lama karena kekerasan dan ketangguhannya. Permukaan hitam unik dari pisau Kuro-uchi disebabkan oleh film oksida yang tertinggal di permukaan, yang juga berfungsi sebagai lapisan pelindung untuk mencegah karat.